Desa Aikmel Timur, yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Aikmel, kini terdiri dari lima dusun, yaitu Dusun Dasan Bagek Barat, Dusun Dasan Bagek Timur, Dusun Cepak Timur, Kampung Baru (pecahan dari Dasan Bagek Barat), dan Kampung Bermi (pecahan dari Dasan Bagek Timur). Dengan luas wilayah sekitar 166 hektar, mayoritas penduduk Desa Aikmel Timur bekerja sebagai petani, tukang, buruh harian lepas, dan pedagang asongan di pasar Aikmel.
Meskipun sudah mengalami perkembangan, Desa Aikmel Timur dulu menghadapi tantangan besar dalam hal akses air bersih. Pada masa itu, masyarakat harus berjalan jauh ke sungai atau saluran irigasi untuk mendapatkan air, bahkan untuk mandi, terutama pada hari-hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Kesulitan mendapatkan air bersih membuat kehidupan sehari-hari menjadi sangat sulit, terutama bagi para perempuan yang harus mengantre berjam-jam hanya untuk mengambil air minum.
Menyadari masalah ini, Pemerintah Desa Aikmel Timur bersama para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh wanita berembuk untuk mencari solusi. Hasil dari rembuk ini adalah sebuah inisiatif untuk memanfaatkan mata air Nyelak, yang memiliki debit air sekitar lima liter per detik, cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi seluruh masyarakat desa.
Dengan bantuan aspirasi dari DPRD provensi dari praksi PKS Surya Jaya Purnama, berupa pipa HDPE sepanjang kurang lebih 2,5 kilometer, serta pendanaan dari desa untuk pembangunan bak penangkap dan bak reservoir, proyek ini mulai dilaksanakan. Seluruh proses pembangunan, mulai dari bak penangkap hingga jaringan pipa, dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat. Tradisi gotong royong ini merupakan warisan yang masih kuat dan kental di Desa Aikmel Timur, menjadi ciri khas yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Melalui PAMSIMAS "POKMAS SERASI", masyarakat Desa Aikmel Timur tidak hanya mendapatkan akses air bersih yang sangat dibutuhkan, tetapi juga menunjukkan kekuatan kebersamaan dan semangat kekeluargaan dalam menghadapi tantangan. Kebersamaan ini adalah fondasi yang kuat bagi desa dalam menjaga tradisi dan membangun masa depan yang lebih baik.
