Pemerintah Desa Aikmel Timur bersama sejumlah warga Desa memulai pembangunan Tempat Penampungan Sampah (TPS) di area Pemakaman Umum Lekong Slek, Ahad (8/3/2020).
Perangkat Desa , Para Kepala Kewilayahan ,BPD, LKMD,KARANG TARUNA dan tokoh masyarakat turut terlibat dalam menggali lubang pondasi Tempat Penampungan Sampah tersebut.
Kerja bakti itu langsung dipimpin Kades Aikmel Timur, RASIDI.
Ketua RW 05 Desa Sukamaju Asep Supiadin mengatakan, TPS atau tempat pengolahan sampah dengan cara dibakar di Jalan Leuwidulang ditutup dan tidak lagi digunakan warga menjadi tempat pengolahan atau pengelolaan sampah.
"Sudah setahun ini, warga membuang sampah rumah tangga di sekitar makam umum Leuwidulang. Belum saja setahun, sampah sudah menumpuk," kata Asep.
Menurutnya, dalam pengelolaan sampah di RW 05 itu melibatkan pemuda karang taruna dan ada iuran dari warga untuk mengelola sampah tersebut.
Hal serupa dikatakan Kadus Desa Sukamaju Dadan. Ia mengatakan, tempat pembuangan sampah di sekitar makam umum itu setelah tidak ada lagi tempat pembuangan sampah. "Jika sampah ini dibiarkan akan terus menumpuk. Baru saja setahun ini, sampah sudah menumpuk. Bagaimana kalau lima tahun dibiarkan, bisa tambah menumpuk dan menggunung" kata Dadan.
Dadan berharap, untuk mengurangi penumpukan sampah hingga menggunung di kawasan pemakaman umum itu, ada perhatian dari warga dan pengusaha pabrik sekitar di kawasan tempat pembuangan sampah tersebut.
"Dengan adanya kerja bakti ini diharapkan dapat mengurangi tumpukan sampah," kata Dadan.
Komandan Sektor 4 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Asep Nurdin melalui Satgas Sektor 4 Sub Pos Desa Sukamaju Serda Muhidin mengatakan, setelah ada kerja bakti ini, pada Selasa (10/3/2020) mendatang di sekitar tempat pembuangan sampah Pemakaman Umum Leuwidulang tersebut akan dibangun tempat pengelolaan sampah.
"Alhamdulillah ada perhatian dan kepedulian dari PT. Anggrek Mas, pabrik yang ada di sekitar pabrik tersebut untuk membangun tempat pengelolaan atau pengolahan sampah. Kita dari Satgas Citarum Harum hanya membantu dan memfasilitasi apa yang menjadi harapan atau keinginan warga dengan pihak pabrik, di antaranya rencana pembangunan tempat pengelolaan sampah di tempat pembuangan sampah tersebut," kata Muhidin.
Ia berharap dengan adanya pembangunan tempat pengolahan sampah itu, ada dua sampai tiga warga yang mengelola sampah tersebut. "Supaya sampah tidak menumpuk," katanya.
Dikatakannya, sampah yang dibuang warga itu, sebenarnya bisa menghasilkan uang. Di antaranya sampah plastik yang berasal dari bekas air mineral dan sampah lainnya.
"Untuk pengelolaan sampah ini membutuhkan kesadaran dan perhatian warga, selain para pengusaha atau pemilik pabrik lainnya sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar," katanya.